29 Oct 2025
Tipe-Tipe Grafik Trading
Dasar
Dalam dunia trading, grafik adalah alat utama untuk membaca pergerakan harga dan mengambil keputusan. Lewat grafik, trader bisa melihat tren, pola, dan tingkat volatilitas pasar dari waktu ke waktu.
Setiap pergerakan harga sebenarnya adalah hasil dari berbagai faktor yang acak, tapi lewat grafik, kita bisa melihat polanya dengan lebih jelas.
Tugas seorang trader adalah mengelola risiko dan menilai probabilitas pergerakan harga — dan grafik membantu kita melakukan hal itu dengan cara yang sederhana dan visual.
Grafik harga adalah tampilan visual dari pergerakan harga suatu aset, baik itu saham, mata uang, atau komoditas, dalam rentang waktu tertentu.
Grafik ini menjadi dasar dalam analisis teknikal karena menampilkan pola dan arah harga, sehingga trader bisa memperkirakan ke mana harga akan bergerak selanjutnya.
Biasanya, grafik memiliki dua sumbu:
Sumbu horizontal (X) mewakili waktu
Sumbu vertikal (Y) mewakili harga
Kamu bisa menyesuaikan periode waktunya — mulai dari per menit, per jam, harian, hingga mingguan — tergantung kebutuhan analisis kamu.
Ada tiga jenis grafik utama yang paling sering digunakan dalam trading, yaitu Line Chart, Bar Chart, dan Candlestick Chart.
A. Line Chart
Line Chart atau grafik garis adalah jenis grafik paling sederhana. Grafik ini hanya menampilkan garis yang menghubungkan harga penutupan dari setiap periode waktu tertentu, misalnya harian atau mingguan.
Ciri khas Line Chart:
Sederhana dan mudah dibaca, karena hanya memakai satu data: harga penutupan.
Cocok untuk melihat arah tren besar tanpa terlalu terganggu oleh fluktuasi kecil.
Kurang detail, karena tidak menunjukkan harga pembukaan, tertinggi, atau terendah.
Grafik ini cocok digunakan untuk melihat gambaran umum pergerakan harga.
Biasanya trader pemula menyukai jenis grafik ini karena tampilannya bersih dan langsung menampilkan arah pasar tanpa terlalu banyak data teknikal.
B. Bar Chart
Bar Chart atau grafik batang sedikit lebih kompleks dibanding Line Chart, tapi memberikan informasi yang lebih lengkap.
Grafik ini menampilkan empat data penting dalam satu batang vertikal: harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close).
Penjelasannya seperti ini:
Garis pendek di sebelah kiri batang menunjukkan harga pembukaan.
Garis pendek di sebelah kanan menunjukkan harga penutupan.
Ujung atas batang menunjukkan harga tertinggi.
Ujung bawah batang menunjukkan harga terendah.
Bar Chart sering digunakan oleh trader yang ingin melihat pergerakan harga lebih rinci — terutama untuk menganalisis volatilitas atau mencari pola jangka pendek.
Meskipun terlihat rumit di awal, Bar Chart sangat membantu untuk melihat kekuatan tren dan tekanan beli atau jual dalam periode tertentu.
C. Candlestick Chart
Candlestick Chart atau grafik lilin adalah jenis grafik paling populer di kalangan trader forex maupun saham.
Grafik ini menunjukkan informasi harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah dalam satu “lilin” atau batang candlestick.
Bagian utama dari candlestick ada dua:
Body (badan lilin) — menunjukkan selisih antara harga pembukaan dan penutupan.
Jika warnanya hijau (atau putih), berarti harga penutupan lebih tinggi dari pembukaan (harga naik).
Jika warnanya merah (atau hitam), berarti harga penutupan lebih rendah dari pembukaan (harga turun).
Shadow atau Wick (ekor) — garis tipis di atas dan bawah body yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah pada periode tersebut.
Ekor atas = harga tertinggi.
Ekor bawah = harga terendah.
Candlestick Chart disukai karena tampilannya mudah dibaca dan langsung menunjukkan sentimen pasar — apakah buyer (pembeli) atau seller (penjual) sedang mendominasi.
Contoh sederhana:
Jika candlestick berwarna hijau panjang, berarti tekanan beli kuat karena harga penutupan jauh lebih tinggi dari harga pembukaan.
Sebaliknya, jika candlestick merah panjang, berarti tekanan jual kuat.
Candlestick membantu trader membaca psikologi pasar dengan cepat.
Beberapa pola candlestick bahkan bisa memberi sinyal pergerakan harga berikutnya, seperti Doji, Hammer, atau Engulfing.
Dengan memahami pola-pola ini, trader bisa memperkirakan kapan harga akan berbalik atau melanjutkan arah tren sebelumnya.
Kesimpulan
Setiap jenis grafik punya fungsi dan kelebihannya masing-masing:
Line Chart cocok untuk melihat arah tren besar dan analisis jangka panjang.
Bar Chart bagus untuk trader yang ingin melihat detail harga dengan struktur yang lebih informatif.
Candlestick Chart adalah pilihan terbaik untuk analisis teknikal mendalam dan membaca psikologi pasar.
Dengan memahami karakteristik tiap grafik, kamu bisa memilih jenis yang paling sesuai dengan gaya trading dan strategi kamu sendiri.
Semakin kamu terbiasa membaca grafik, semakin mudah kamu mengenali peluang di pasar.
Seluruh informasi yang disajikan di channel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak merupakan saran atau rekomendasi investasi. Kami tidak memberikan jaminan atau garansi atas keakuratan, kelengkapan, atau keterandalan informasi yang disajikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan investasi Anda dan segala risiko yang terkait. Kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi ini.
Baca Selengkapnya