Tanggal Upload

29 Oct 2025

Title

Rejection

Type

Pemula

Youtube:

Rejection

Rejection dan Chart Pattern dalam Trading


Rejection adalah salah satu sinyal penting yang sering digunakan trader untuk membaca potensi pergerakan harga di masa depan.
Secara sederhana, rejection terjadi saat harga mencoba menembus area penting seperti support atau resistance, tapi gagal melanjutkan arah tersebut. Fenomena ini biasanya terlihat jelas melalui candlestick dengan ekor panjang — menandakan ada tekanan kuat dari arah berlawanan.

Rejection sering muncul di momen-momen penting dan bisa menjadi petunjuk bahwa pasar siap berbalik arah atau melanjutkan tren sebelumnya.


Apa Itu Rejection dalam Trading


Rejection menggambarkan kegagalan harga untuk menembus level kunci di pasar. Misalnya, saat harga naik dan mencoba melewati resistance tapi gagal, muncul candlestick dengan ekor panjang di atas — ini disebut rejection bearish.
Sebaliknya, ketika harga turun lalu gagal menembus support dan membentuk ekor panjang di bawah, itu disebut rejection bullish.

Biasanya, rejection terlihat jelas di area-area penting seperti:

  • Puncak atau dasar pola seperti double top, double bottom, atau head and shoulders.

  • Garis kritis seperti neckline atau level support/resistance utama.

Candlestick yang menunjukkan rejection memberi sinyal bahwa pasar sedang menolak arah tertentu, dan ini sering menjadi indikasi awal pembalikan tren.


Menggunakan Rejection untuk Memvalidasi Pola Pembalikan


Rejection sering digunakan sebagai konfirmasi tambahan dalam membaca pola pembalikan harga (reversal pattern). Berikut cara penggunaannya:

  1. Identifikasi Area Kritis
    Pastikan rejection muncul di level penting, misalnya di resistance untuk sinyal turun atau di support untuk sinyal naik.

  2. Perhatikan Ekor Candlestick
    Ekor panjang yang muncul di area kunci menunjukkan tekanan kuat dari pelaku pasar berlawanan — semakin panjang ekornya, semakin kuat sinyalnya.

  3. Lihat Volume Transaksi
    Rejection yang terjadi bersamaan dengan volume tinggi menunjukkan bahwa pergerakan tersebut didukung oleh banyak pelaku pasar, sehingga sinyalnya lebih valid.

Dengan menggabungkan rejection dan pola harga, trader bisa memiliki keyakinan lebih tinggi dalam mengidentifikasi perubahan tren sekaligus mengatur posisi entry dan stop loss dengan lebih aman.


Kategori Utama Chart Pattern


Secara umum, chart pattern dibagi menjadi dua jenis besar:

  1. Pola Pembalikan (Reversal Patterns)
    Menandakan potensi perubahan arah tren.

  2. Pola Kelanjutan (Continuation Patterns)
    Menunjukkan bahwa tren yang sedang berlangsung kemungkinan besar akan terus berlanjut.

Memahami dua kategori ini membantu trader mengenali apakah pasar sedang bersiap berbalik arah atau hanya berhenti sementara sebelum melanjutkan tren utama.


Pola Pembalikan (Reversal Patterns)


Pola ini biasanya muncul di akhir tren yang kuat dan menjadi tanda awal perubahan arah harga.

  1. Head and Shoulders

    • Head and Shoulders Top:
      Muncul di akhir tren naik. Terdiri dari tiga puncak, dengan puncak tengah (head) lebih tinggi dari dua puncak di sisi kiri dan kanan (shoulders). Menandakan potensi pembalikan turun.

    • Inverse Head and Shoulders:
      Kebalikan dari pola di atas, muncul di akhir tren turun dan menandakan potensi pembalikan naik.

  2. Double Top dan Double Bottom

    • Double Top: Terjadi di akhir tren naik dengan dua puncak sejajar. Sinyal potensi pembalikan turun.

    • Double Bottom: Muncul di akhir tren turun dengan dua lembah sejajar. Menandakan potensi pembalikan naik.

  3. Triple Top dan Triple Bottom

    • Triple Top: Tiga puncak sejajar di akhir tren naik. Harga sering berbalik turun setelah gagal menembus resistance beberapa kali.

    • Triple Bottom: Tiga lembah sejajar di akhir tren turun. Biasanya diikuti oleh pembalikan naik karena tekanan beli meningkat.

  4. Rounding Bottom
    Pola ini berbentuk seperti huruf “U” dan menandakan perubahan tren dari turun menjadi naik. Biasanya terbentuk perlahan setelah periode penurunan panjang, ketika pasar mulai berakumulasi posisi beli.


Pola Kelanjutan (Continuation Patterns)


Berbeda dengan reversal pattern, pola kelanjutan menunjukkan bahwa tren sebelumnya masih kuat dan berpotensi berlanjut.

  1. Flag dan Pennant

    • Flag: Berbentuk seperti bendera miring berlawanan arah dengan tren utama. Biasanya muncul setelah pergerakan cepat dan diikuti oleh breakout lanjutan.

    • Pennant: Bentuknya mirip segitiga kecil yang terbentuk setelah lonjakan tajam harga. Setelah fase konsolidasi singkat, harga cenderung melanjutkan tren sebelumnya.

  2. Wedge (Rising Wedge & Falling Wedge)

    • Rising Wedge: Terbentuk saat harga naik dengan garis tren yang makin menyempit. Sering menjadi sinyal pembalikan turun di akhir tren naik.

    • Falling Wedge: Kebalikannya, muncul saat harga turun dengan garis tren yang menyempit. Sering menandakan pembalikan naik atau kelanjutan tren bullish setelah koreksi.

  3. Rectangle
    Pola ini terjadi saat harga bergerak di antara dua level horizontal (support dan resistance) dalam jangka waktu tertentu. Rectangle bisa berfungsi sebagai fase konsolidasi sebelum breakout ke arah tren utama.

  4. Cup and Handle
    Terlihat seperti bentuk cangkir dengan pegangan kecil di sisi kanan. Bagian cup menunjukkan fase koreksi yang dalam, sedangkan handle adalah pullback singkat sebelum harga melanjutkan kenaikan. Biasanya menjadi sinyal kuat kelanjutan tren naik.


Kenapa Chart Pattern Penting?


Chart pattern membantu trader membaca psikologi pasar secara visual. Setiap pola mewakili keseimbangan antara pembeli dan penjual yang sedang berubah — apakah pasar mulai lemah, berhenti sementara, atau bersiap melanjutkan tren.

Namun, jangan lupa bahwa tidak ada pola yang 100% akurat. Konfirmasi tetap dibutuhkan, misalnya lewat:

  • Candlestick rejection,

  • Volume transaksi,

  • Atau indikator teknikal seperti RSI, MACD, dan Moving Average.

Dengan kombinasi tersebut, trader bisa menilai peluang dengan lebih objektif dan mengelola risiko dengan lebih bijak.


Kesimpulan

FXLabTrading
Rejection dan chart pattern adalah dua alat penting dalam analisis teknikal yang saling melengkapi.
Rejection membantu mengenali area harga yang ditolak pasar, sementara chart pattern memberi gambaran visual tentang arah pergerakan harga berikutnya — apakah akan berbalik atau melanjutkan tren.

Dengan memahami pola-pola ini dan menggabungkannya dengan manajemen risiko yang disiplin, kamu bisa membaca arah pasar dengan lebih percaya diri dan meningkatkan peluang sukses dalam setiap keputusan trading.

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang disajikan di channel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak merupakan saran atau rekomendasi investasi. Kami tidak memberikan jaminan atau garansi atas keakuratan, kelengkapan, atau keterandalan informasi yang disajikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan investasi Anda dan segala risiko yang terkait. Kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi ini.

Baca Selengkapnya