Tanggal Upload

29 Oct 2025

Title

Fibonacci

Type

Pemula

Youtube:

Fibonacci

Fibonacci


Hai, kali ini kita bahas salah satu alat analisis yang sering banget dipakai trader di seluruh dunia, yaitu Fibonacci. Meski awalnya berasal dari konsep matematika, nyatanya Fibonacci punya peran besar dalam membaca pergerakan harga di pasar keuangan, termasuk forex.


Apa Itu Fibonacci?

Fibonacci berasal dari nama seorang matematikawan asal Italia, Leonardo Fibonacci, yang menemukan urutan angka unik pada abad ke-13.
Urutan angka ini muncul di banyak hal di alam, mulai dari bentuk spiral cangkang, bunga matahari, hingga struktur tubuh manusia. Menariknya, pola yang sama juga bisa ditemukan di grafik harga pasar keuangan.

Di dunia trading, konsep ini dikenal lewat Fibonacci Retracement, yaitu alat analisis teknikal yang membantu trader menemukan area potensial tempat harga bisa berhenti, memantul, atau berbalik arah setelah pergerakan besar.


Urutan dan Rasio Fibonacci


Urutan Fibonacci dimulai dari angka 0 dan 1, lalu setiap angka berikutnya adalah hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya.
Contohnya:
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, dan seterusnya.

Dari urutan ini muncul rasio yang disebut rasio emas (golden ratio), yaitu sekitar 61,8%. Rasio ini muncul saat satu angka dibagi dengan angka setelahnya dalam urutan Fibonacci.
Selain 61,8%, ada juga beberapa rasio penting lain yang sering dipakai trader:

  • 23,6%

  • 38,2%

  • 50% (bukan angka Fibonacci asli, tapi sering dipakai sebagai titik tengah koreksi harga)

  • 61,8% (rasio emas, paling populer dalam analisis)

  • 76,4%

Rasio-rasio ini digunakan sebagai level acuan untuk melihat potensi koreksi atau pembalikan harga.


Apa Itu Fibonacci Retracement?


Fibonacci Retracement adalah alat bantu yang menampilkan garis-garis horizontal pada grafik berdasarkan persentase rasio Fibonacci.
Alat ini membantu trader mengidentifikasi di mana harga mungkin berhenti atau berbalik arah setelah bergerak dalam tren kuat.

Cara pakainya cukup sederhana:

  1. Tentukan titik tertinggi (high) dan titik terendah (low) dari pergerakan harga besar.

  2. Tarik alat Fibonacci dari salah satu titik ke titik lainnya.

  3. Akan muncul garis-garis horizontal di level 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 76,4%.

Level-level ini berfungsi sebagai potensi support dan resistance, di mana harga bisa memantul atau menembus sebelum melanjutkan tren.

Contoh sederhana:
Jika harga naik dari 1.000 ke 1.100, lalu mulai terkoreksi turun, trader bisa memperhatikan area Fibonacci retracement di 1.061 (38,2%), 1.050 (50%), dan 1.038 (61,8%) sebagai area pantulan potensial.


Kenapa Fibonacci Banyak Dipakai Trader?

Karena Fibonacci membantu trader:

  • Melihat area potensi pembalikan harga.

  • Menentukan titik entry dan exit yang lebih strategis.

  • Mengatur manajemen risiko dengan lebih rapi.

Banyak trader menggunakan Fibonacci untuk mencari peluang entry setelah koreksi kecil dalam tren utama. Misalnya, saat pasar naik, trader menunggu harga terkoreksi ke salah satu level retracement sebelum masuk buy.


Kelemahan Fibonacci Retracement


Walaupun populer, Fibonacci bukan alat yang sempurna. Ada beberapa alasan kenapa Fibonacci retracement tidak selalu akurat:

  1. Pasar Tidak Selalu Bergerak Teratur
    Fibonacci didasarkan pada pola matematis yang teratur, tapi pasar keuangan penuh dengan faktor tak terduga — berita, rilis data ekonomi, hingga gejolak politik bisa langsung mengubah arah harga secara drastis.

  2. Bersifat Subjektif
    Hasil analisa Fibonacci bisa berbeda tergantung titik high dan low yang dipilih. Dua trader bisa menggambar Fibonacci di tempat berbeda dan hasilnya pun berbeda.

  3. Tidak Menjamin Pembalikan Harga
    Level Fibonacci hanya menunjukkan area potensi reaksi harga, bukan jaminan harga akan berbalik.
    Kadang harga memantul di level tersebut, kadang juga menembus dan terus bergerak.

Intinya, Fibonacci membantu kita memperkirakan area penting, bukan memastikan arah pasar.


Cara Menggunakan Fibonacci dengan Efektif

 

  1. Gunakan Bersama Analisa Lain
    Jangan hanya bergantung pada Fibonacci. Gabungkan dengan analisa trendline, candlestick pattern, atau indikator seperti RSI dan Moving Average untuk konfirmasi.

  2. Perhatikan Struktur Pasar
    Gunakan Fibonacci hanya saat tren jelas. Jika harga bergerak sideways tanpa arah, level Fibonacci akan sulit terbaca.

  3. Tunggu Konfirmasi
    Saat harga mendekati level Fibonacci, lihat dulu reaksi candlestick. Jika muncul rejection atau pola pembalikan, baru ambil posisi.

  4. Gunakan di Multi Timeframe
    Coba analisa Fibonacci di timeframe besar seperti H4 atau Daily untuk melihat gambaran besar, lalu turunkan ke timeframe kecil untuk mencari entry lebih presisi.


Kesimpulan

FXLabTrading
Fibonacci adalah salah satu alat analisis teknikal paling berguna untuk membantu trader membaca koreksi dan peluang pembalikan harga.
Meski tidak bisa menjamin hasil 100% akurat, Fibonacci tetap menjadi alat yang powerful jika digunakan bersama strategi dan indikator lain.

Kuncinya ada pada pemahaman struktur pasar, kesabaran menunggu konfirmasi, dan manajemen risiko yang disiplin.
Dengan begitu, kamu bisa memanfaatkan Fibonacci bukan sekadar sebagai garis di chart, tapi sebagai panduan logis dalam membaca psikologi pergerakan harga.

 

Langkah-langkah penggunaan Fibonacci akan dijelaskan secara rinci pada modul berikutnya.

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang disajikan di channel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak merupakan saran atau rekomendasi investasi. Kami tidak memberikan jaminan atau garansi atas keakuratan, kelengkapan, atau keterandalan informasi yang disajikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan investasi Anda dan segala risiko yang terkait. Kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi ini.

Baca Selengkapnya