Sebelum memulai trading, hal utama yang dibutuhkan adalah modal dan pemahaman tentang manajemen risiko. Tujuannya bukan hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk menjaga agar akun trading tetap bertahan dalam jangka panjang.

Trading forex ibarat berlayar di laut yang kadang tenang, kadang badai. Jika tidak tahu cara menjaga kapal (akun trading), maka risiko kerugian akan semakin besar. Karena itu, manajemen risiko menjadi hal penting untuk mengatur seberapa besar kerugian yang bisa ditoleransi dan bagaimana melindungi modal agar tetap aman.
Bayangkan kamu akan melakukan perjalanan jauh. Tentu kamu perlu bekal yang cukup agar bisa bertahan selama perjalanan tersebut. Trading juga seperti itu, kamu membutuhkan modal yang cukup sebagai bahan bakar untuk mencapai target profit.
Misalnya kamu memiliki modal Rp1.000.000 dan menerapkan aturan risiko 1%. Artinya, setiap kali membuka posisi, kamu hanya mempertaruhkan Rp10.000. Jika rugi, kerugiannya hanya 10 ribu, dan jika untung bisa mendapatkan dua kali lipatnya.
Bagaimana jika modal kamu hanya Rp250.000? Maka 1% dari modal tersebut adalah Rp2.500. Jumlahnya memang kecil, tetapi aman untuk menjaga ketahanan modal. Namun aturan ini hanya bisa diterapkan jika kamu menggunakan akun cent, karena akun standar memiliki nilai per pip yang lebih besar dan tidak cocok untuk modal kecil.
Kesimpulannya:
Bisa jika menggunakan akun cent.
Tidak disarankan jika menggunakan akun standar.
Sebelum benar-benar terjun ke pasar nyata, langkah awal yang harus dilakukan adalah latihan menggunakan akun demo. Akun demo berfungsi sebagai simulasi trading yang menggunakan uang virtual, sehingga kamu bisa belajar tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.
Sedangkan akun real adalah akun sebenarnya, di mana kamu melakukan transaksi menggunakan uang asli dan mendapatkan keuntungan atau kerugian yang nyata.

Langkah pertama dalam memulai trading adalah memilih broker yang legal dan memiliki izin resmi.
Di Indonesia, pastikan broker yang kamu pilih terdaftar di BAPPEBTI. Untuk broker luar negeri, pastikan mereka diawasi oleh lembaga resmi seperti FCA (Inggris) atau CySEC (Siprus).
Ciri broker yang baik antara lain:
Memiliki regulasi yang jelas dan resmi.
Proses deposit dan withdraw mudah.
Biaya komisi wajar.
Harga transparan dan tidak ada manipulasi spread.
Setelah memilih broker yang tepat, lanjutkan dengan proses pendaftaran di situs resmi broker tersebut.

Kunjungi website resmi broker pilihan kamu.
Pilih menu “Buka Akun Demo”.
Isi data singkat seperti nama, email, dan nomor telepon.
Unduh platform trading seperti MetaTrader 4 (MT4) atau MetaTrader 5 (MT5).
Login menggunakan data yang dikirim melalui email.
Mulai latihan trading menggunakan uang virtual.
Gunakan akun demo untuk belajar cara membuka posisi, menempatkan stop loss, take profit, dan memahami pergerakan harga tanpa risiko.

Jika sudah cukup berlatih di akun demo, kamu bisa beralih ke akun real. Berikut langkah-langkahnya:
Daftar akun real melalui website broker.
Isi data pribadi sesuai identitas resmi (KTP atau Paspor).
Unggah dokumen verifikasi (KTP/Paspor dan bukti alamat seperti tagihan listrik atau rekening bank).
Tunggu proses verifikasi selesai.
Lakukan deposit dana awal sesuai syarat minimal broker (biasanya mulai dari $10).
Login ke platform trading dan mulai bertransaksi menggunakan uang asli.

Saat beralih ke akun real, gunakan modal kecil terlebih dahulu.
Catat dan evaluasi hasil trading kamu secara rutin untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi yang digunakan.
MetaTrader (MT4/MT5) adalah platform trading yang digunakan untuk melakukan transaksi forex. Aplikasi ini bisa digunakan di laptop, komputer, maupun ponsel.
Langkah-langkah login ke MetaTrader:
Unduh dan instal MetaTrader dari situs broker kamu.
Buka aplikasi dan pilih “Login to Trade Account”.
Masukkan:
Nomor akun atau ID trading
Password akun
Pilih server (Demo atau Real) sesuai email dari broker
Jika berhasil, saldo akun akan tampil di layar dan kamu bisa langsung melihat grafik harga.
MetaTrader memiliki banyak fitur, namun untuk pemula cukup pahami hal-hal dasarnya terlebih dahulu.
Membuka Posisi Buy atau Sell
Klik “New Order”.
Pilih pasangan mata uang yang ingin kamu tradingkan, misalnya EUR/USD.
Tentukan ukuran volume (lot).
Pilih “Buy” jika kamu memperkirakan harga akan naik, atau “Sell” jika kamu memperkirakan harga akan turun.
Menetapkan Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL)
Take Profit (TP) adalah batas harga untuk menutup posisi secara otomatis ketika mencapai target keuntungan.
Stop Loss (SL) adalah batas harga untuk menutup posisi secara otomatis jika terjadi kerugian.
Contoh:
Kamu membeli EUR/USD di harga 1.2000.
Stop Loss ditetapkan di 1.1980.
Take Profit ditetapkan di 1.2100.
Jika harga naik ke 1.2100, posisi otomatis tertutup dengan profit. Jika turun ke 1.1980, posisi tertutup dengan rugi kecil.
Gunakan rasio risk-to-reward minimal 1:2, artinya jika risiko rugi Rp10.000, maka target profit setidaknya Rp20.000.
Mengelola dan Menutup Posisi
Setelah posisi terbuka, kamu bisa melihatnya di tab “Trade”.
Di sana kamu bisa:
Melihat profit dan loss secara real time.
Mengubah level TP dan SL.
Menutup posisi secara manual dengan klik kanan dan pilih “Close Order”.
Menggunakan Trailing Stop
Trailing Stop adalah fitur untuk mengunci keuntungan ketika harga bergerak sesuai arah yang kamu inginkan. Misalnya harga sudah naik 30 pips, trailing stop akan otomatis naik menjaga jarak tetap dari harga pasar, sehingga profit tetap aman meski harga berbalik arah.
Cara mengaktifkan:
Klik kanan pada posisi terbuka, pilih “Trailing Stop”, lalu tentukan jarak pips yang diinginkan.
Selalu latihan terlebih dahulu di akun demo.
Jangan trading tanpa rencana dan strategi yang jelas.
Gunakan risiko maksimal 1% per transaksi.
Hindari serakah dan fokus pada konsistensi.
Evaluasi hasil trading setiap minggu.
Trading forex bukan tentang siapa yang paling cepat mendapatkan profit, melainkan siapa yang paling bisa bertahan dalam jangka panjang. Pahami dasar-dasarnya seperti modal, manajemen risiko, strategi, dan disiplin dalam setiap keputusan. Jika semua sudah dikuasai, profit akan datang sebagai hasil dari proses yang benar, bukan karena keberuntungan.
Seluruh informasi yang disajikan di channel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak merupakan saran atau rekomendasi investasi. Kami tidak memberikan jaminan atau garansi atas keakuratan, kelengkapan, atau keterandalan informasi yang disajikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan investasi Anda dan segala risiko yang terkait. Kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi ini.
Baca Selengkapnya