Candlestick adalah bentuk visual pada grafik yang merepresentasikan pergerakan harga dalam satu periode tertentu. Setiap candlestick menunjukkan harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low). Dengan melihat candlestick, trader bisa menangkap sentimen pasar pada periode itu — apakah mayoritas pelaku pasar sedang beli atau jual.
Candlestick terdiri dari dua bagian utama: body dan shadow (wick).
Body
Body adalah bagian tebal di tengah candlestick yang menunjukkan selisih antara harga open dan close. Jika close lebih tinggi dari open, body biasanya berwarna hijau atau putih (bullish). Jika close lebih rendah dari open, body biasanya berwarna merah atau hitam (bearish).
Shadow (Wick)
Shadow adalah garis tipis di atas dan/atau di bawah body yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah selama periode itu. Panjang shadow memberi petunjuk besarnya tekanan beli atau jual pada periode tersebut.
Proses Terbentuknya Candlestick
Satu candlestick terbentuk selama periode waktu tertentu (misal 1 menit, 1 jam, 1 hari). Saat periode dimulai, harga pertama yang tercatat adalah open. Selama periode itu harga bergerak naik turun sehingga tercatat high dan low. Saat periode selesai, harga terakhir jadi close. Dari keempat nilai itu (open, high, low, close) terbentuklah satu candlestick.
Bullish candle (body naik) menandakan tekanan beli selama periode tersebut. Bearish candle (body turun) menandakan tekanan jual. Body yang panjang menunjukkan dominasi pelaku pasar (beli atau jual) yang kuat, sedangkan body kecil atau doji menunjukkan keraguan pasar.
Doji
Doji muncul saat harga open dan close hampir sama sehingga body sangat kecil. Doji menandakan keragu-raguan pasar dan bisa menjadi sinyal pembalikan atau kelanjutan, tergantung konteksnya.
Hammer dan Inverted Hammer
Hammer muncul saat ada shadow bawah panjang dan body kecil di atasnya; biasanya muncul di dasar tren turun dan bisa menandakan potensi pembalikan naik. Inverted hammer mirip, tapi shadow panjangnya di atas body; muncul di dasar tren turun dan juga berpotensi tanda pembalikan naik.
Shooting Star dan Hanging Man
Shooting star mirip inverted hammer tapi muncul di puncak tren naik, menandakan potensi pembalikan turun. Hanging man mirip hammer tetapi muncul di akhir tren naik dan mengindikasikan kemungkinan pembalikan turun.
Pin Bar
Pin bar punya body kecil dan shadow yang panjang di salah satu sisi, menandakan rejeksi harga di level tertentu. Pin bar menunjukkan bahwa harga sempat membentuk level ekstrem sebelum ditolak.
Engulfing
Bullish engulfing terjadi ketika sebuah candle bullish besar “menelan” candle bearish sebelumnya — sering muncul di akhir tren turun dan menandakan pembalikan naik. Bearish engulfing adalah kebalikannya: candle bearish besar menelan candle bullish sebelumnya dan biasanya muncul di puncak tren naik.
Morning Star dan Evening Star
Morning star adalah pola tiga candle: bearish → doji/kecil → bullish, menandakan pembalikan bullish. Evening star kebalikan morning star: bullish → doji/kecil → bearish, menandakan pembalikan bearish.
Spinning Top
Candlestick dengan body kecil dan shadow panjang atas-bawah. Menunjukkan keraguan pasar; bisa berarti kelanjutan atau pembalikan tergantung konteks.
Marubozu
Marubozu adalah candle tanpa shadow atau dengan shadow sangat kecil. Bullish marubozu menandakan tekanan beli kuat; bearish marubozu menandakan tekanan jual kuat.
Three White Soldiers dan Three Black Crows
Three white soldiers: tiga candle bullish beruntun dengan body panjang, indikasi tren naik kuat. Three black crows: tiga candle bearish beruntun, indikasi tren turun kuat.
Harami
Harami adalah candle kecil yang “terbuka” di dalam body candle sebelumnya. Bullish harami bisa tanda pembalikan naik; bearish harami bisa tanda pembalikan turun.
Tweezer Tops dan Tweezer Bottoms
Dua candle berurutan dengan shadow atas atau bawah yang hampir sama panjang. Tweezer tops menandakan resistance kuat (potensi jual), tweezer bottoms menandakan support kuat (potensi beli).
Identifikasi tren: lihat rangkaian candle untuk tahu apakah pasar sedang naik, turun, atau sideways.
Cari pola pembalikan: pola seperti hammer, engulfing, atau shooting star bisa jadi sinyal untuk entry, tapi sebaiknya dikonfirmasi indikator lain.
Gunakan timeframe sesuai gaya trading: trader jangka pendek biasanya pakai timeframe kecil (1–15 menit), sedangkan swing/position trader cenderung pakai TF 1 jam ke atas. Pemula disarankan mulai dari TF lebih tinggi (misal 1 jam atau 4 jam) untuk memahami trend utama.
Konfirmasi dengan indikator lain: gabungkan pola candlestick dengan indikator seperti RSI, moving average, atau volume untuk memperkuat sinyal.
Manajemen risiko: selalu pasang stop loss dan target take profit. Candlestick memberikan sinyal, bukan jaminan; kontraskan dengan pengelolaan risiko.
Tips Praktis
Perhatikan konteks: pola candlestick lebih kuat jika muncul di level support/resistance atau sesuai trend.
Jangan trading hanya berdasarkan satu candle. Lihat struktur pasar (market structure) dan konfirmasi lainnya.
Latihan di akun demo untuk mengenali pola dan reaksi pasar tanpa risiko.
Gunakan stop loss yang logis berdasarkan struktur harga, bukan karena perasaan.
Kesimpulan
Candlestick adalah alat visual yang powerful untuk membaca sentimen pasar dan mengenali momen entry/exit. Pola-pola seperti doji, hammer, engulfing, dan marubozu membantu trader memahami potensi pembalikan atau kelanjutan harga. Namun, candlestick paling efektif bila digabungkan dengan analisa teknikal lain dan penerapan manajemen risiko yang disiplin.
Seluruh informasi yang disajikan di channel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak merupakan saran atau rekomendasi investasi. Kami tidak memberikan jaminan atau garansi atas keakuratan, kelengkapan, atau keterandalan informasi yang disajikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan investasi Anda dan segala risiko yang terkait. Kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi ini.
Baca Selengkapnya