Forex adalah singkatan dari Foreign Exchange, atau dalam bahasa Indonesia disebut Perdagangan Valuta Asing. Secara sederhana, forex adalah pasar di mana orang bisa membeli dan menjual mata uang dari berbagai negara.
Contoh paling mudah, ketika kamu pergi ke luar negeri, kamu pasti perlu menukar uang rupiah ke dolar atau euro. Nah, di pasar forex, proses seperti ini terjadi setiap detik dalam skala yang sangat besar, bukan hanya untuk keperluan liburan, tapi untuk investasi dan perdagangan global.
Trading forex adalah aktivitas jual beli mata uang dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan nilai tukar.
Jadi ini berbeda dengan menukar uang di money changer. Kalau di money changer kamu menukar uang untuk digunakan, dalam forex kamu menukar uang untuk mencari profit dari selisih harga.
Contohnya, kamu membeli EUR/USD di harga 1.1000 dan menjualnya ketika harga naik ke 1.1200 — keuntunganmu berasal dari kenaikan 200 poin (20 pips).
Sebaliknya, jika harga turun, kamu akan mengalami kerugian sebesar selisih tersebut.
Pasar forex adalah pasar keuangan terbesar di dunia, dengan volume transaksi mencapai triliunan dolar setiap hari.
Pasar ini buka 24 jam selama lima hari kerja — mulai Senin sampai Jumat — dan memperdagangkan mata uang dari seluruh dunia.
Dalam forex, mata uang selalu diperdagangkan berpasangan (pair).
Contohnya: EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan sebagainya.
Mata uang pertama disebut base currency, dan mata uang kedua disebut quote currency.
Jadi kalau EUR/USD = 1.2000, artinya 1 euro sama dengan 1,20 dolar AS.
Beberapa hal utama yang memengaruhi pergerakan harga di forex antara lain:
Kebijakan ekonomi dan suku bunga dari bank sentral.
Data ekonomi, seperti inflasi, GDP, atau tingkat pengangguran.
Peristiwa geopolitik seperti perang, pemilu, dan konflik internasional.
Sentimen pasar, yaitu persepsi dan reaksi trader secara global terhadap kondisi ekonomi.
Trader adalah orang yang melakukan transaksi di pasar keuangan — membeli dan menjual aset seperti mata uang, saham, atau komoditas — untuk mencari keuntungan.
Dalam dunia forex, trader bisa beroperasi di spot market atau future market (CFD).
Ada beberapa tipe trader berdasarkan gaya dan durasi trading-nya:
Day Trader
Trader yang membuka dan menutup posisi di hari yang sama. Fokusnya mencari profit kecil dari pergerakan cepat.
Swing Trader
Trader yang menahan posisi selama beberapa hari hingga minggu untuk menangkap pergerakan harga yang lebih besar.
Position Trader
Trader jangka panjang yang bisa menahan posisi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, mengikuti tren besar pasar.
Beli (Buy / Long Position)
Jika kamu yakin harga akan naik, kamu membeli pasangan mata uang di harga rendah untuk dijual lagi di harga tinggi.
Jual (Sell / Short Position)
Kalau kamu memprediksi harga akan turun, kamu bisa menjual terlebih dahulu di harga tinggi dan membelinya kembali di harga lebih rendah.
Inilah yang disebut short selling, dan fitur ini yang membedakan forex dari pasar tradisional.
Modal Trading: Bukan Besarnya, tapi Cara Kelolanya
Banyak trader pemula berpikir bahwa modal besar berarti peluang besar. Padahal, yang paling penting bukan seberapa besar modalnya, tapi seberapa pintar kamu mengelolanya.
Mulai dari Modal Kecil
FXLabTrading selalu menyarankan untuk mulai dengan modal kecil saat kamu baru belajar.
Tujuan awalnya bukan langsung profit besar, tapi membangun pengalaman dan pemahaman pasar.
Gunakan sekitar 10–20% dari penghasilanmu untuk modal trading, dan fokuslah pada belajar dulu.
Jangan Gunakan Uang Pinjaman
Trading membutuhkan ketenangan. Kalau kamu menggunakan uang pinjaman, tekanan psikologis akan meningkat dan bisa membuat keputusanmu emosional.
Gunakan uang yang memang siap kamu risikokan.
Ambil Risiko Kecil
Batasi risiko tiap transaksi maksimal 1–2% dari total modal.
Misalnya, modal kamu Rp10 juta, berarti risiko per posisi hanya sekitar Rp100–200 ribu.
Dengan cara ini, kamu bisa bertahan lebih lama dan tetap punya peluang belajar meski mengalami kerugian kecil.
Trader profesional bertahan bukan karena selalu benar, tapi karena mereka tahu cara bertahan dari salah.
Risk and Reward
Setiap risiko harus sebanding dengan potensi keuntungan.
Gunakan rasio minimal 1:2, artinya jika kamu berisiko rugi 1%, targetkan keuntungan 2%.
Dengan pendekatan ini, meski hanya setengah dari transaksi kamu yang profit, hasil akhirnya tetap positif dalam jangka panjang.
Dalam forex, ada dua jenis pasar utama yang perlu kamu tahu:
Spot Market
Spot market adalah pasar tempat transaksi jual beli dilakukan secara langsung dengan harga saat ini.
Misalnya kamu membeli dolar AS menggunakan rupiah, maka transaksi langsung selesai saat itu juga, dan kamu benar-benar memiliki dolar tersebut.
Harga yang digunakan disebut harga spot, yaitu harga real-time saat transaksi dilakukan.
Future Market (CFD)
Future market atau CFD (Contract for Difference) adalah sistem perdagangan berbasis kontrak.
Di sini kamu tidak benar-benar memiliki asetnya, tapi memperdagangkan kontrak yang nilainya mengikuti harga aset di pasar spot.
Broker berperan sebagai perantara agar kamu bisa membuka kontrak tersebut.
Contoh:
Kamu membeli kontrak EUR/USD di harga 1.4000 dan memperkirakan harga akan naik ke 1.5000.
Jika benar, kamu untung dari selisihnya. Kalau salah, kamu rugi sebesar selisih itu juga.
Jadi, yang kamu perdagangkan bukan uangnya, tapi nilai pergerakan harganya.
Spot Market: Transaksi langsung dan asetnya berpindah tangan (fisik atau real).
Future Market / CFD: Transaksi kontrak yang nilainya mengikuti harga pasar, tanpa kepemilikan fisik.
Di spot market kamu benar-benar membeli barangnya, sedangkan di CFD kamu memperdagangkan selisih harga melalui kontrak dengan broker.
Forex adalah pasar global tempat orang memperdagangkan mata uang untuk mencari keuntungan dari perubahan nilai tukar.
Di sinilah peluang besar terbuka — tapi juga risiko yang harus dikelola dengan hati-hati.
Menjadi trader sukses bukan soal modal besar atau strategi rumit, tapi soal disiplin, manajemen risiko, dan konsistensi.
Mulailah dari kecil, pahami dasarnya, dan terus belajar membaca arah pasar sebelum mengejar profit besar.
Seluruh informasi yang disajikan di channel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak merupakan saran atau rekomendasi investasi. Kami tidak memberikan jaminan atau garansi atas keakuratan, kelengkapan, atau keterandalan informasi yang disajikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan investasi Anda dan segala risiko yang terkait. Kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi ini.
Baca Selengkapnya