29 Oct 2025
3 Tipe Analisa di Trading
Dasar
Di dunia trading, ada tiga tipe analisa utama yang wajib kamu kenali: analisa fundamental, analisa teknikal, dan analisa sentimen.
Masing-masing punya cara berbeda untuk membaca pergerakan harga, tapi semuanya saling melengkapi. Yuk kita bahas satu per satu.
Analisa fundamental itu seperti mencari tahu alasan di balik pergerakan harga. Fokusnya pada berita, kebijakan, dan data ekonomi yang bisa memengaruhi nilai suatu mata uang atau aset.
Tujuan utamanya adalah memahami nilai sebenarnya dari suatu aset, lalu menilai apakah harganya saat ini terlalu tinggi atau justru masih murah dibanding nilai aslinya.
Beberapa hal penting dalam analisa fundamental:
Faktor Ekonomi Makro
Analisa ini melihat kondisi ekonomi global maupun nasional. Termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan neraca perdagangan.
GDP (Produk Domestik Bruto): menunjukkan seberapa sehat ekonomi sebuah negara.
Tingkat Pengangguran: kalau tinggi, daya beli masyarakat turun.
Inflasi: inflasi tinggi bisa menekan daya beli, tapi inflasi terlalu rendah juga bisa bikin ekonomi lesu.
Neraca Perdagangan: selisih antara ekspor dan impor; surplus bisa menguatkan mata uang, defisit bisa melemahkannya.
Kebijakan Moneter dan Fiskal
Suku bunga yang ditetapkan bank sentral punya pengaruh besar terhadap nilai mata uang.
Suku bunga naik biasanya memperkuat mata uang, sedangkan suku bunga rendah bisa mendorong konsumsi tapi melemahkan nilai mata uang.
Selain itu, kebijakan fiskal seperti stimulus pemerintah juga bisa memicu pertumbuhan ekonomi.
Kinerja dan Laporan Keuangan (khusus saham)
Kalau kamu trading saham, perhatikan laporan keuangan perusahaan seperti:
Laporan laba rugi
Neraca keuangan
Arus kas perusahaan
Dari situ kamu bisa menilai apakah perusahaan sehat secara finansial atau tidak.
Kebijakan Bank Sentral (untuk forex)
Kebijakan moneter seperti kenaikan atau penurunan suku bunga, serta tingkat inflasi, berperan besar terhadap kekuatan mata uang suatu negara.
Biasanya, kenaikan suku bunga memperkuat mata uang, sedangkan kebijakan pelonggaran bisa melemahkannya.
Biasanya analisa fundamental lebih cocok untuk jangka panjang, tapi bisa juga digunakan untuk trading jangka pendek lewat strategi event-driven — misalnya memanfaatkan pergerakan harga setelah rilis berita penting seperti data inflasi, keputusan suku bunga, atau laporan ekonomi besar.
Kelebihan Analisa Fundamental:
Memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi ekonomi.
Cocok untuk memprediksi arah tren jangka panjang.
Membantu memahami dampak berita atau kebijakan terhadap pasar.
Kekurangannya:
Butuh waktu untuk riset data.
Kadang reaksi pasar tidak selalu sesuai ekspektasi.
Kurang efektif untuk trading cepat.
Analisa teknikal adalah cara membaca pergerakan harga lewat grafik (chart) dan indikator.
Prinsip dasarnya: semua informasi penting tentang pasar sudah tercermin di pergerakan harga. Jadi tugas trader adalah membaca pola yang muncul di grafik.
Hal yang dilihat dalam analisa teknikal:
Grafik harga (price chart)
Indikator teknikal (seperti Moving Average, RSI, MACD)
Pola harga (seperti Head and Shoulders, Double Top, Triangle)
Tujuannya adalah mengenali tren, menemukan momen entry dan exit yang tepat, serta memperkirakan arah harga dalam waktu dekat.
Alat dan Teknik dalam Analisa Teknikal
Grafik Harga (Price Chart)
Grafik digunakan untuk memvisualisasikan pergerakan harga. Jenis grafik yang umum:
Line Chart: sederhana, hanya menunjukkan harga penutupan.
Bar Chart: menunjukkan harga open, high, low, dan close.
Candlestick Chart: paling populer karena memberikan gambaran visual yang lengkap tentang pergerakan harga dan sentimen pasar.
Tren Harga (Trend)
Uptrend: harga terus naik dengan puncak dan lembah yang makin tinggi.
Downtrend: harga turun dengan puncak dan lembah yang makin rendah.
Sideways: harga bergerak datar tanpa arah yang jelas.
Indikator dan Oscillator
Beberapa indikator umum:
Moving Average: menghitung rata-rata harga dalam periode tertentu untuk melihat arah tren.
RSI: mengukur apakah pasar overbought (terlalu tinggi) atau oversold (terlalu rendah).
MACD: mengukur momentum dan potensi pembalikan arah harga.
Bollinger Bands: melihat apakah harga sudah keluar dari batas normalnya.
Stochastic: melihat kondisi overbought/oversold dalam jangka pendek.
Pola Grafik (Chart Pattern)
Pola-pola grafik membantu trader mengenali arah pasar selanjutnya. Contohnya:
Head and Shoulders: sinyal pembalikan tren.
Double Top/Bottom: menandakan potensi perubahan arah.
Flag, Pennant, dan Triangle: sinyal kelanjutan tren.
Volume Perdagangan
Volume yang tinggi mengonfirmasi kekuatan tren. Jika harga naik dengan volume besar, tren naik lebih kuat dibanding kenaikan dengan volume kecil.
Strategi Berdasarkan Analisa Teknikal
Breakout: membuka posisi setelah harga menembus area support atau resistance penting.
Trend Following: mengikuti arah tren menggunakan indikator seperti Moving Average atau MACD.
Contrarian: masuk berlawanan arah tren ketika harga sudah bergerak terlalu jauh.
Kelebihan Analisa Teknikal:
Bisa digunakan untuk jangka pendek maupun panjang.
Berdasarkan data objektif dari pergerakan harga.
Membantu menentukan titik entry dan exit dengan jelas.
Kekurangannya:
Tidak memperhitungkan faktor ekonomi atau berita.
Butuh latihan dan pengalaman untuk membaca pola dengan akurat.
Kadang menghasilkan sinyal palsu karena sentimen pasar yang berubah cepat.
Analisa Sentimen
Analisa sentimen melihat bagaimana “mood” atau perasaan mayoritas trader terhadap pasar. Kalau banyak yang optimis, harga bisa naik. Kalau kebanyakan pesimis, harga cenderung turun.
Yang dilihat dalam analisa sentimen:
Berita pasar: berita positif atau negatif bisa memicu reaksi cepat.
Media sosial dan forum: opini trader di platform seperti X (Twitter) atau Reddit bisa menunjukkan arah sentimen.
Indeks sentimen: beberapa lembaga mengukur tingkat kepercayaan konsumen atau bisnis terhadap ekonomi.
Tujuannya untuk memahami psikologi pasar dan membaca arah pergerakan harga berdasarkan opini mayoritas pelaku pasar.
Cara Mengukur Sentimen Pasar
Indikator Sentimen
Consumer Sentiment Index: mengukur optimisme masyarakat terhadap ekonomi.
VIX (Volatility Index): dikenal sebagai indeks ketakutan pasar, mengukur tingkat ketidakpastian.
Analisis percakapan di media sosial: bisa menggambarkan apakah pasar sedang optimis atau cemas.
RSI dan Moving Average juga bisa memberi gambaran tentang kondisi overbought atau oversold.
Berita Ekonomi dan Politik
Keputusan bank sentral, laporan ekonomi, atau isu geopolitik seperti perang dan pemilu bisa langsung mengubah arah sentimen pasar.
Indikator Investor
Put/Call Ratio: mengukur posisi investor, apakah lebih banyak yang berspekulasi naik atau turun.
Bullish/Bearish Survey: survei pandangan investor terhadap arah pasar.
Kelebihan Analisa Sentimen:
Membantu membaca psikologi pasar.
Cocok untuk melihat potensi pembalikan harga.
Efektif untuk trading jangka pendek.
Kekurangannya:
Sentimen bisa berubah sangat cepat.
Sulit diukur secara akurat.
Tidak bisa dijadikan acuan tunggal tanpa dukungan analisa lain.
Kesimpulan
Ketiga jenis analisa ini saling melengkapi.
Analisa fundamental membantu memahami alasan di balik pergerakan harga, analisa teknikal membantu menentukan waktu entry dan exit, sedangkan analisa sentimen membantu membaca psikologi pasar.
Sebagai trader, semakin kamu bisa menggabungkan ketiganya, semakin kuat keputusan trading yang kamu buat.
Seluruh informasi yang disajikan di channel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak merupakan saran atau rekomendasi investasi. Kami tidak memberikan jaminan atau garansi atas keakuratan, kelengkapan, atau keterandalan informasi yang disajikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan investasi Anda dan segala risiko yang terkait. Kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerugian keuangan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi ini.
Baca Selengkapnya